Jumat, 21 November 2008

Indosat Target Bangun 200 BTS Ramah Lingkungan

PT Indosat Tbk akan mengimplementasikan 200 unit base transceiver station (BTS) berbasis energi alternatif. Pembangunan infrastruktur telekomunikasi ramah lingkungan ini digelar bertahap selama lima tahun sejak 2009.

Setiap tahunnya, Indosat akan membangun 50 unit BTS energi alternatif dimulai dari 2009 mendatang di daerah terpencil yang sulit dijangkau listrik, seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

"Pembangunan BTS energi alternatif ini merupakan bentuk nyata kepedulian Indosat untuk melestarikan lingkungan Indonesia agar lebih hijau," kata Dirut Indosat Johnny Swandi Sjam dalam acara Indonesia Hijau, di Kantor Pusat PT Indosat, Jakarta, Kamis (20/11/2008).

Infrastruktur BTS energi alternatif yang akan diimplementasikan Indosat menggunakan tenaga surya (solar cell) dan tenaga angin (wind cell). BTS ini masih dalam taraf ujicoba di Girisari, Bali, bersama sejumlah mitra pengembang teknis seperti LEN, LAPAN, dan ITB.

Divison Head of Strategic Network Planning Indosat, Yune Marketatmo, menungkapkan setiap satu unit BTS energi alternatif yang dibangun akan menelan biaya sekitar Rp 1 miliar. Menurut dia, investasi BTS ini jauh lebih mahal dibanding model unit yang bisa dialiri listrik.

"Namun, dari aspek biaya operasionalnya jauh lebih murah dan lebih ramah lingkungan karena mengurangi emisi karbon. Sehingga keuntungannya akan sangat terasa beberapa tahun mendatang," jelasnya.

Postingan Terkait Lainnya :


0 comments:

Posting Komentar